Penyebab pasti dari kanker belum diketahui secara tepat tapi berbagai faktor telah diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker. Faktor risiko pencetus tumor otak ini bisa karena riwayat keluarga, radiasi, zat kimia, pola makan, obat-obatan tertentu, dan rokok.
Penyakit ini bisa muncul tanpa gejala yang bermakna, tapi sering pula ditandai dengan gejala-gejala seperti pusing kepala, muntah, gangguan penglihatan, kesadaran, pendengaran, berjalan dan saraf. Sayangnya, sejauh ini belum ada pengobatan yang pasti, namun seiring dengan kemajuan teknologi kedokteran dan farmasi berbagai upaya dilakukan semaksimal mungkin untuk mengusir penyakit tersebut.
Terapi obat-obatan telah digunakan dalam pengobatan beberapa jenis kanker. Selain itu, kasus-kasus lain mungkin ditangani dengan operasi, radioterapi, maupun kemoterapi. Tindakan operasi termasuk yang sering dilakukan, khususnya pada penderita tumor otak.
Peneliti dari Indonesia, Kepala Pusat Studi Satwa Primata Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor, Drh. Dondin Sajuthi Ph.D mengakui esktrak tulang rawan ikan hiu dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru. Hal itu ia buktikan lewat penelitiannya.
Dokter Henry Brem dan dr Allen K Sills dari Johns Hopkins University melaporkan salah satu senyawa yang berasal dari ikan hiu Squalus, terbukti dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru yang menyalurkan makanan ke tumor otak. Dengan menggunakan sel pembuluh darah sistem saraf pusat sapi, kedua peneliti ini meneteskan squalamine. Setelah dua hari, pertumbuhan sel pembuluh darah turun hingga 83 persen.
Selain ikan hiu, tulang rawan sapi juag disebut-sebut mampu menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru. Tentang hasilnya, Dr. Greg Harper dari Council for Scientific and Indutrial Research Organization telah membuktikannya.
Pengobatan ala barat pun semakin mendapatkan titik cerah dengan mulai ditemukannya obat-obatan yang diduga dapat membawa manfaat dalam pengobatan kanker otak. Berbagai penelitian memang masih harus dilakukan untuk menemukan obat yang mempunyai efektivitas tinggi. Tapi kita boleh berharap bahwa harapan akan semakin terbuka bagi pengobatan kanker otak.
++++++
Ngomongin soal kanker otak, gue jadi inget suatu hal. Pas tadi pagi gue ada di pensi SMAN 54, gue nemu sama temen lama gue, sebut saja "Dia". ya, ampun.. kangen rasanya udah gak ketemu 8 bulan lamanya. ckckck... terus kita yaa rame gitu ketawa" dan ngobrol" di kantin hingga suatu ucapan yang tidak mengenakan hati para pendengarnya keluar dari mulut "Dia".
Gue: eh, gila gimana kalo lo udah gede?? ancor banget kali yaa??
Dia: yaiillaa.. gue juga gak akan ngerasain, gue tingal 4 tahun lagi
Gue: [dengan tampang bego] maksudnya??
Dia: [santai] iya, gue udah di vonis sama dokter hidup gue tinggal 4 tahun lagi
Gue: WWHAAT?? [shock] kok bisa?? semena",seolah"seakan" banget itu dokter, mank lo sakit apaan??
Dia: [gemeteran] kanker otak stadium 2, pas 1 bulan yang lalu gue check up ke dokter, pantesan kepala gue sering pusing banget. Gila obat gue banyak banget tau.
Gue: ... [setengah gak percaya, setengah pengen nangis] bohong
Dia: serius.
Gila, gue gak nyangka kalo hidup bisa setragis ini. Emank gak mungkin banget untuk hidup abadi. tapi God!! Gue belom pernah ngerasa di tinggalin sama orang yang gue kenal buat selama"nya.. !! Gue yakin, Dia pasti bisa menampik vonis dokter come on, i really hope that !! Mungkin gue harus ngerenungin hal ini. huff..
Penyakit ini bisa muncul tanpa gejala yang bermakna, tapi sering pula ditandai dengan gejala-gejala seperti pusing kepala, muntah, gangguan penglihatan, kesadaran, pendengaran, berjalan dan saraf. Sayangnya, sejauh ini belum ada pengobatan yang pasti, namun seiring dengan kemajuan teknologi kedokteran dan farmasi berbagai upaya dilakukan semaksimal mungkin untuk mengusir penyakit tersebut.
Terapi obat-obatan telah digunakan dalam pengobatan beberapa jenis kanker. Selain itu, kasus-kasus lain mungkin ditangani dengan operasi, radioterapi, maupun kemoterapi. Tindakan operasi termasuk yang sering dilakukan, khususnya pada penderita tumor otak.
Peneliti dari Indonesia, Kepala Pusat Studi Satwa Primata Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor, Drh. Dondin Sajuthi Ph.D mengakui esktrak tulang rawan ikan hiu dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru. Hal itu ia buktikan lewat penelitiannya.
Dokter Henry Brem dan dr Allen K Sills dari Johns Hopkins University melaporkan salah satu senyawa yang berasal dari ikan hiu Squalus, terbukti dapat menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru yang menyalurkan makanan ke tumor otak. Dengan menggunakan sel pembuluh darah sistem saraf pusat sapi, kedua peneliti ini meneteskan squalamine. Setelah dua hari, pertumbuhan sel pembuluh darah turun hingga 83 persen.
Selain ikan hiu, tulang rawan sapi juag disebut-sebut mampu menghambat pertumbuhan pembuluh darah baru. Tentang hasilnya, Dr. Greg Harper dari Council for Scientific and Indutrial Research Organization telah membuktikannya.
Pengobatan ala barat pun semakin mendapatkan titik cerah dengan mulai ditemukannya obat-obatan yang diduga dapat membawa manfaat dalam pengobatan kanker otak. Berbagai penelitian memang masih harus dilakukan untuk menemukan obat yang mempunyai efektivitas tinggi. Tapi kita boleh berharap bahwa harapan akan semakin terbuka bagi pengobatan kanker otak.
++++++
Ngomongin soal kanker otak, gue jadi inget suatu hal. Pas tadi pagi gue ada di pensi SMAN 54, gue nemu sama temen lama gue, sebut saja "Dia". ya, ampun.. kangen rasanya udah gak ketemu 8 bulan lamanya. ckckck... terus kita yaa rame gitu ketawa" dan ngobrol" di kantin hingga suatu ucapan yang tidak mengenakan hati para pendengarnya keluar dari mulut "Dia".
Gue: eh, gila gimana kalo lo udah gede?? ancor banget kali yaa??
Dia: yaiillaa.. gue juga gak akan ngerasain, gue tingal 4 tahun lagi
Gue: [dengan tampang bego] maksudnya??
Dia: [santai] iya, gue udah di vonis sama dokter hidup gue tinggal 4 tahun lagi
Gue: WWHAAT?? [shock] kok bisa?? semena",seolah"seakan" banget itu dokter, mank lo sakit apaan??
Dia: [gemeteran] kanker otak stadium 2, pas 1 bulan yang lalu gue check up ke dokter, pantesan kepala gue sering pusing banget. Gila obat gue banyak banget tau.
Gue: ... [setengah gak percaya, setengah pengen nangis] bohong
Dia: serius.
Gila, gue gak nyangka kalo hidup bisa setragis ini. Emank gak mungkin banget untuk hidup abadi. tapi God!! Gue belom pernah ngerasa di tinggalin sama orang yang gue kenal buat selama"nya.. !! Gue yakin, Dia pasti bisa menampik vonis dokter come on, i really hope that !! Mungkin gue harus ngerenungin hal ini. huff..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar